English Japanese French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 23 Januari 2013

Pragmatisme dan Idealisme Mahasiswa Gadjah Mada


Rabu, Januari 23, 2013 |




Dalam kondisi modern saat ini, mahasiswa mempunyai peranan yang penting dalam pengembangan Indonesia seperti yang diadakan oleh ECC UGM dalam membuat lomba blog tentang idealisme dan pragmatisme. Mahasiswa merupakan tonggak pertumbuhan yang menjadi aset paling berharga bagi Indonesia. mahasiswa saat ini memeiliki karakteristik yang berbeda beda. Ada yang berpola Idealisme dan Pragmatisme.

Idealisme adalah pola pikir akan pandangan kedepan yang dianggap benar berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Pragmatisme adalah pemahaman yang bersifat tidak tetap, berubah seiring dengan perkembangan pengetahuannya. Dua ideologi ini memiliki karakteristik yang jelas berbeda. 

Karakteristik yang berbeda inilah yang menjadikan mahasiswa memiliki sifat yang berbeda pula. Oleh karena itu pemahaman-pemahaman yang baik sangat diperlukan bagi mahasiswa sebagai bekal pertumbuhan mereka untuk membangun Indonesia Pemahamam ini sangat penting karena bagaiaman negara ini mau maju jika generasi penerusnya tidak berkarakter. 

Bila kita merujuk ke pengertian idealis seperti kata Merriam-Webster Online Dictionary, seseorang yang mengikuti suatu teori atau falsafah (paham) adalah seorang idealis, di mana orang ini akan menjadi idealis yang membawa pemikiran sesuai yang dipahaminya jika bertemu seorang idealis dari ‘aliran’ lain. Ini lebih condong kepada filsafat.(Bramono,2007)

Pentingnya idealisme ini ada pada bagaimana pembentukan karakter terjadi. Pembentukan karakter ini akan menciptakan mahasiswa berpola kritis. Idealis berarti memiliki pemahaman yang berkarakter. Itu jauh lebih baik daripada hanya sekadar menjadi manusia yang tidak berkembang. 

Idealisme akan memiliki nilai negatif jika mahasiswa yang memiliki karakter idealisme bertemu dengan mereka yang beridealisme juga. Ini akan membuat mereka beradu utuk tetap saling mempertahankan argumen mereka. Untuk itu toleransi antar mahasiswa sangat diperlukan untuk menghindari perselisihan tersebut. Menjadi idealisme itu baik alangkah lebih baik jika idealisme itu didampingi sikap saling menghargai yang selalu kita lihat dalam kehidupan perkuliahan yang telah diwariskan oleh tradisi kampus gadjah mada. 

Jika seorang mahasiswa memiliki karakter seorang pragmatisme berarti ia akan selalu melakukan apapun demi mencapai keinginannya. Positifnya ia pasti selalu berusaha dalam pencapaiannya. Negatifnya ia akan melakukan apapun sehingga tidak mengindahkan batasan-batasan pada pencapaiannya. Pemahaman seperti ini harus dibarengi dengan pemahaman moral dan etika.
Dari kedua pemahaman diatas, jika mahasiswa penerus bangsa ini ditanamkan karakter yang berbeda secara bersamaan, dengan pertimbangan sisi posotif dari kedua pemahaman tersebut, maka akan menciptakan penerus yang berkarakter membangun bangsa.
Ciri dari pemehaman idealisme adalah memiliki perubahan yang berubah-ubah. Sedang pragmatisme memiliki pemahaman selalu memotivasi, sungguh-sunggu dan tekun. 

Semua karakteristik diatas memilki arti yang sangat penting bagi mahasiswa dan Indonesia untuk berkembang. Semngat Indonesia kita sebagai mahasiswa yang akan membawa negara ini menuju puncak kesuksesan. Amin

Salam 

Yoga Adi Candra
Elektronika dan Instrumentasi
Sekolah Vokasi 
2012/2013



Referensi:


Bramono.2007.Apa salah menjadi Idealis? .http://www.bramono. – wordpress.com /2007/08/19/apa-salah-menjadi-idealis/. -
(20 Oktober 2011)
Serbasejarah.2011.Melawan Pragmatisme.
http://serbasejarah.wordpress.com/2011/06/06/melawan-pragmatisme/ . (20 Oktober 2011)


You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar