Akhirnya Bisa Naik Kereta Api Juga

          Seminggu lalu kejadian ini terjadi, mimpi yang sudah aku impikan sejak kecil. Saat TK ibu guru bilang "Siapa yang mengemudikan bis?". Saut anak-anak "Pak Sopir Bu". Kemudian Ibu Guru bertanya lagi, "Siapa yang mengemudikan kereta?". "Masinis Ibu", jawabku dengan lantang. Hanya aku yang menjawab masinis waktu itu. Dan Ibu Guru bertanya padaku "Yoga pernah naik kereta". "Belum Bu", jawabku. :)

        Itulah perkenalanku denga kereta yang tidak nyata, aku hanya tahu kereta saat Bapak dan Ibu mengajariku dengan sebuah poster mungil yang menunjukan gambar moda transportasi. Jepara bukanlah sebuah kabupaten yang strategis, layaknya kabupaten tetangga Demak, Kudus, Pati yang dilewati oleh jalan raya Pantura. 

       Aku masih ingat saat masuk pertama kali di Universitas Gadjah Mada, bertemu dengan teman-teman yang berasal dari penjuru Indonesia. Mereka datang dari daerah asal dengan Bis, Kereta, dan Pesawat Udara. Dan saat itu hanya moda transportasi Bis yang sudah saya rasakan. 

       Inilah foto di Gymnasium UNIVERSITAS INDONESIA Minggu, 7 April 2013 bersama teman-teman S1 dan D3 ELINS UGM dan D3 TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA. Moment yang membawaku mencapai mimpi sederhana "Naik Kereta" dan "Mewakili UGM di ajang perlombaan robot". 

        Memang bukan suatu yang special bagi orang lain, tapi inilah yang membuatku bisa tersenyum anak desa dari ujung Utara Pulau Jawa bisa ke Jakarta, bermain robot sederhana , naik kereta , dan commuter line. 

        

       "Tetaplah bermimpi, karena dengan mimpi matahari yang panas bisa kita genggam". 

         Terima kasih kepada teman-teman D3 dan S1 Elektronika dan Instrumentasi UGM, Candra dari Universitas Lampung, Mas Ian selaku pembimbing, dan Orang Tua yang selalu mendukung tiap langkahku.

       Terima Kasih semuanya semoga tahun ini bisa mencapai impian selanjutnya  " Naik Pesawat Terbang" Mewakili UGM di  Pekan Ilmiah Mahaiswa Nasional (PIMNAS) Universitas Mataram, Pulau Lombok. Amiin.

Yoga Adi Candra

Pragmatisme dan Idealisme Mahasiswa Gadjah Mada

Dalam kondisi modern saat ini, mahasiswa mempunyai peranan yang penting dalam pengembangan Indonesia seperti yang diadakan oleh ECC UGM dalam membuat lomba blog tentang idealisme dan pragmatisme. Mahasiswa merupakan tonggak pertumbuhan yang menjadi aset paling berharga bagi Indonesia. mahasiswa saat ini memeiliki karakteristik yang berbeda beda. Ada yang berpola Idealisme dan Pragmatisme.

Idealisme adalah pola pikir akan pandangan kedepan yang dianggap benar berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Pragmatisme adalah pemahaman yang bersifat tidak tetap, berubah seiring dengan perkembangan pengetahuannya. Dua ideologi ini memiliki karakteristik yang jelas berbeda. 

Karakteristik yang berbeda inilah yang menjadikan mahasiswa memiliki sifat yang berbeda pula. Oleh karena itu pemahaman-pemahaman yang baik sangat diperlukan bagi mahasiswa sebagai bekal pertumbuhan mereka untuk membangun Indonesia Pemahamam ini sangat penting karena bagaiaman negara ini mau maju jika generasi penerusnya tidak berkarakter. 

Bila kita merujuk ke pengertian idealis seperti kata Merriam-Webster Online Dictionary, seseorang yang mengikuti suatu teori atau falsafah (paham) adalah seorang idealis, di mana orang ini akan menjadi idealis yang membawa pemikiran sesuai yang dipahaminya jika bertemu seorang idealis dari ‘aliran’ lain. Ini lebih condong kepada filsafat.(Bramono,2007)

Pentingnya idealisme ini ada pada bagaimana pembentukan karakter terjadi. Pembentukan karakter ini akan menciptakan mahasiswa berpola kritis. Idealis berarti memiliki pemahaman yang berkarakter. Itu jauh lebih baik daripada hanya sekadar menjadi manusia yang tidak berkembang. 

Idealisme akan memiliki nilai negatif jika mahasiswa yang memiliki karakter idealisme bertemu dengan mereka yang beridealisme juga. Ini akan membuat mereka beradu utuk tetap saling mempertahankan argumen mereka. Untuk itu toleransi antar mahasiswa sangat diperlukan untuk menghindari perselisihan tersebut. Menjadi idealisme itu baik alangkah lebih baik jika idealisme itu didampingi sikap saling menghargai yang selalu kita lihat dalam kehidupan perkuliahan yang telah diwariskan oleh tradisi kampus gadjah mada. 

Jika seorang mahasiswa memiliki karakter seorang pragmatisme berarti ia akan selalu melakukan apapun demi mencapai keinginannya. Positifnya ia pasti selalu berusaha dalam pencapaiannya. Negatifnya ia akan melakukan apapun sehingga tidak mengindahkan batasan-batasan pada pencapaiannya. Pemahaman seperti ini harus dibarengi dengan pemahaman moral dan etika.

Dari kedua pemahaman diatas, jika mahasiswa penerus bangsa ini ditanamkan karakter yang berbeda secara bersamaan, dengan pertimbangan sisi posotif dari kedua pemahaman tersebut, maka akan menciptakan penerus yang berkarakter membangun bangsa.

Ciri dari pemehaman idealisme adalah memiliki perubahan yang berubah-ubah. Sedang pragmatisme memiliki pemahaman selalu memotivasi, sungguh-sunggu dan tekun. 

Semua karakteristik diatas memilki arti yang sangat penting bagi mahasiswa dan Indonesia untuk berkembang. Semngat Indonesia kita sebagai mahasiswa yang akan membawa negara ini menuju puncak kesuksesan. Amin

Salam 

Yoga Adi Candra

Elektronika dan Instrumentasi

Sekolah Vokasi 

2012/2013



Referensi:

Bramono.2007.Apa salah menjadi Idealis? .http://www.bramono. – wordpress.com /2007/08/19/apa-salah-menjadi-idealis/. -
(20 Oktober 2011)

Serbasejarah.2011.Melawan Pragmatisme.
http://serbasejarah.wordpress.com/2011/06/06/melawan-pragmatisme/ . (20 Oktober 2011)

Report Resolution 2012

Alhamdulillah dari resolusi tahun 2012 ada beberapa yang tercapai, walaupun sebenaranya banyak yang nggak tercapai juga. Oke its no problem..

Sebelumnya saya minta maaf sudah hampir satu tahun tidak pernah update blog lagi. terakir pada postingan "Keluarga TOKI" yang memecahkan rekor comment terbanyak dalam blog saya. Ada beberapa alasan kenapa hampir satu tahun tidak pernah update blog lagi. Mungkin alasan yang paling mendasar adalah saya kelas 3 SMA waktu itu. tau sendiri kan kesibukan anak SMA kelas 3. :)


Well. start from the big achievment.

1. UNIVERSITAS GADJAH MADA

Universitas kerakyatan, perjuangan, pancasila, dan kampus biru. Itulah sebutan bagi kampus yang terletak di Yogyakarta. ELINS UGM itulah prodi saya saat ini. Tidak pernah terbayangkan anak desa dari Jepara bisa masuk di kampus ini. Pengalaman yang sungguh berharga sekali bertemu dengan mahasiswa dari 33 provinsi di Indonesia dan mahasiswa Asing yang belajar tentang Indonesia di Kota Pendidikan ini.

2.  IPDN
Institut pemerintahan dalam negeri.

Walaupun gagal masuk kampus calon abdi negara. saya tetap bangga bisa masuk samapi tahap akhir walaupun hasilnya saya harus gagal.

3. Naik Trans Jogja
Satu Minggu setelah saya tiba di Jogja Alhmdlh saya telah naik moda transportasi kebanggan warga jogja yaitu Trans Jogja. Walaupun harus muter - muter ketika menaikinya. :)

4. LULUS UJIAN NASIONAL TAHUN 2012
Rata - rata 93
Alhmdlh sekali. Matematika gagal memenuhi target 100 dan menghasilkan nilai 9,75 yang berarti cuma salah satu soal. Its no problem sejarah waktu SMP terulang lagi di SMA dengan mendapat nilai Matematika 9,75.

Sepertinya cuma 4 cukuplah laporan Resolusi 2012.

Jangan takut bermimpi tinggi, walaupun akhirnya harus gagal tetap mendapat tetap yang tinggi. i believe it.